Senin, 09 Oktober 2017

PANDUAN LENGKAP PERSIAPAN UNTUK BETERNAK KAMBING

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
PANDUAN LENGKAP PERSIAPAN UNTUK BETERNAK KAMBING
 Setelah niat untuk beternak kambing dan persiapan hijauan makanan ternak maka langkah selanjutnya adalah memikirkan dimanakah kambing-kambing kita nanti akan ditempatkan untuk hidup bereproduksi maupun untuk dibesar gemukkan. 

Dalam kesempatan ini tipspetani akan membahas sedikit demi sedikit tentang kandang hunian kambing yang sederhana saja sesuai tujuan pembuatan kandang tersebut. Kandang yang baik adalah kandang kombinasi dari berbagai macam kandang kambing yang telah disesuaikan dengan keinginan peternak.

Adapun berbagai macam kandang yang akan kita buat hendaknya juga sesuai dengan tujuan awal kita beternak kambing tersebut, apakah nantinya untuk pembesaran, penggemukan ataupun breeding/pengembang biakan. akan kami share beberapa gambar kandang yang kami buat, kandang semi knock down yang bisa dibuka tutup/ lewat keluar masuk kambing melalui depan yaitu tempat pakan yang bisa diturunkan dan dinaikkan

Syarat kandang yang baik diantaranya adalah tempat yang nyaman, keadaan yang nyaman sangat dibutuhkan untuk tempat tinggal kambing agar tidak mudah stres , karena apabila kambing ditempatkan di tempat yang terlalu berisik maka hewan peliharaan akan terganggu masa istirahat dan berkurangnya nafsu makan yang tentunya akan memperlambat produksi ternak tersebut.

Kandang yang dibuat sedemikian rupa agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar namun angin tidak masuk terlalu kencang untuk menghindari hewan peliharaan kedinginan di waktu malam. apabila suasana terlalu dingin, maka kambing membutuhkan kalori yang lebih utuk menghangatkan badan. Untuk menghindari cuaca yang dingin bisa dipasang terpal/penutup yang bisa ditutup pada waktu malam dan bisa dibuka pada waktu siang.

Sinar matahari pagi sangatlah penting untuk kesehatan ternak kita, maka hendaklah kandang dibuat sedemikian agar sinar matahari pagi bisa tembus masuk ke kandang, sinar matahari juga baik untuk membunuh bakteri yang merugikan ternak. Akan tetapi sinar matahari yang berlebih juga menyebabkan kandang terlalu panas dan hal ini tentunya kurang bagus juga buat hewan ternak kita.

Berikut contoh kandang sederhana yang bisa sebagai tempat untuk hunian hewan :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Kandang memakai atap yang diselang seling antara atap asbes dengan ditambah sedikit saja atap fiber bening agar pencahayaan dalam kandang bisa jelas dan terang di siang hari, dinding bagian luar ditutup memakai plastik mulsa untuk menahan angin yang terlalu kencang, akan tetapi tidak ditutup semua, hanya separuh dindingnya saja.

Luasnya sekat sekat dalam kandang tergantung aplikasi nantinya ditujukan untuk apa, yang berencana untuk kandang koloni tentunya lebih luas dan lebar karena diperuntukkan tidak hanya satu ternak saja. Gambar dibawah ini adalah contoh kandang individu yang dibuat agak lega supaya ternak tetap bebas bergerak ke depan ke belakang dan memutar badan. Luas per sekat adalah lebar 90 cm dan panjang ke belakang adalah 120 cm. Disini kami isi seekor indukan yang sedang bunting dan kami kira luas segitu sudah cukup nyaman bagi ternak. Luas sekat tersebut bisa diisikan dengan 2 ekor kambing jantan dewasa dan bisa muat sampai dengan 4 ekor anak kambing.


http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Berikut ini penampakan pintu depan yang sekaligus sebagai tempat pakan yang bisa dibuka tutup dikarenakan bagian bawah dipasang engsel.


http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Alasan mengapa pintu kandang dibikin sedemikian rupa adalah dikarenakan jika kambing sering dikeluarkan maka dapat bebas bergerak di luar maka hewan ternak lebih bebas, lebih lincah dan lebih sehat tentunya, monitoring terhadap kambingpun lebih mudah sehingga deteksi ternak yang mempunyai gejala-gejala penyakit lebih mudah ditangani.

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Dibawah kandang ini dibikin miring dan disemen agar mudah membersihkan kotoran dan urine kambing bisa terkumpul di ujung kandang dimana urine kambing tersebut dapat proses menjadi pupuk cair organik yang kaya akan nitrogen. Kelemahan bawah kandang yang disemen adalah keluar bau yang agak menyengat apabila terlambat dibersihkan, maka disarankan apabila nantinya mau membuat kandang dan intensitas pembersihan kotoran kurang sering dibersihkan, maka sebaiknya di bawah tidak perlu disemen.

Mengenai bahan yang dipakai untuk memangun kandang ini adalah rangka dan tiang dan wadah pakan menggunakan kayu mindi dan sengon, sedangkan dinding penutup keliling kandang menggunakan belahan bambu. Alas kandang juga memakai belahan bambu yang dibuat jarak antara bambu yang satu dengan bambu yang lain agar ktoran bisa jatuh ke bawah dan kandang tetap bersih dan kering

Cara tradisional untuk mengetahui apakah kandang yang kita bikin itu nyaman untuk ternak atau tidak adalah dengan kita mencoba diam beberapa saat di dalam kandang di waktu siang, apabila kita merasa tidak terlalu panas, maka besar kemungkinan ternak juga merasa nyaman tinggal di dalam kandang. Dan apabila tengah malam kita mencoba diam beberapa saat di dalam kandang, apabila kita tidak merasakan kedinginan, maka kemungkinan besar pula ternak-ternak kambing kita juga merasa nyaman beristirahat tidur malam.

Ternak kambing pada skala kecil tradisional biasanya belum memperhitungkan untung rugi dalam usaha peternakan, walaupun skala kecil seharusnya ada kalkulasi biaya produksi untuk acuan pelebaran/pembesaran skala peternakan. Perhitungan untung rugi tersebut seharusnya bisa dijadikan perhitungan untuk dilanjutkannya usaha ternak kambing tersebut apa tidak mengingat jikalau hanya rugi berarti pekerjaan ini belum termasuk dalam kategori usaha produksi.

Faktor yang sangat penting dalam usaha peternakan adalah makanan ternak itu sendiri yang berupa hijauan pakan ternak atau biasa disingkat HMT dan makanan penguat berupa konsentrat halus. Kalau ada yg berpendapat bahwa modal adalah faktor utama...itu adalah benar, dan bagaimana faktor SDM ? itu juga 100% diperlukan karena "hati penyayang binatang" sangat diperlukan sekali dalam perlakuan ternak kambing.

BACA JUGA:

Dalam kesempatan ini kami akan membahas sedikit tentang pakan ternak yang dimulai dengan macam macam hiajuan makanan ternak. Di tempat kami hijauan tidak mudah didapatkan begitu saja apalagi musim kemarau sekarang ini mengingat daerah kami bukanlah tempat yang memiliki banyak sumber air sehingga lahan untuk penanaman hijauan, jadi HMT harus menanam sendiri dulu di lahan tanah tadah hujan. Seandainya tidak memiliki lahan untuk menanam maka mau tidak mau pakan harus membeli dari pengepul/penjual rumput yang biasanya musim kemarau begini dihargai lebih kurang Rp 5 ribu untuk satu ikat tebon jagung dan 7 sd 10 ribu untuk seikat rumput kolonjono. Ada yang berpendapat memang rumput sebaiknya beli untuk mengurangi tenaga kerja untuk mengolah lahan HMT tersebut, namun pada pendapat saya, untuk memulai usaha ini seharusnya kita mempersiapkan lahan untuk menanam pakan ternak dulu untuk mempermudah usaha peternakan kita nantinya.

Ada dua macam hijauan makan ternak yaitu rumput(yang diambil berupa batang dan daun) dan ramban/daun. untuk domba memang lebih suka rumput sedangkan kambing lebih menyukai daun daripada rumput, dalam artian lainnya bahwa domba lebih suka makanan yang dibawah, sedangkan kambing lebih suka pada makanan yang diatas dadanya. Untuk lebih memperkaya banyaknya jenis makanan kambing, maka kami mencoba menanam rumput dan ramban agar nanti kedepan bisa mempertimbangkan mana yang lebih bagus untuk ternak nantinya yang bahan pertimbangannya adalah bukan saja hanya disukai ternak namun hasil panen hijauan ternak tersebut bisa melimpah karena percuma kalau hijauan tersebut sangat disukai ternak namun produksinya hanya sedikit mengingat lahan untuk kami menanam hanyalah terbatas saja.

Rumput yang ditanam dapat berupa rumput kolonjono, hasilnya memang melimpah karena batang rumput ini bisa tumbuh tinggi sekitar 1,5 m sampai dengan 2 m pada usia 2 bulan setelah pangkas di musim penghujan, akan tetapi produksinya berkurang ketika musim kemarau, tinggi sekitar 1 sd 1,5 m dan hasil tunas peranakannya berkurang karena kurangnya pasokan air. Mungkin tanaman ini lebih cocok ditanam di lahan yang mempunyai pasokan air cukup seperti lahan sawah. Rumput ini sebaiknya jangan dipangkas terlalu muda karena akan menyebabkan sakit perut pada kambing yang diikuti mencret bahkan kembung yang apabila tidak dilakukan penanganan secara cepat maka kambing kita bisa berangsur angsur kurus bahkan bisa mati mendadak. Namun apabila dipangkas terlalu tua maka akan kurang disukai kambing juga karena batangnya yang sudah mengeras dan memerlukan mesin cacah untuk melembutkan batang kolonjono yang keras tadi yang berarti kita harus membutuhkan alat pendukung, waktu dan biaya yang lebih untuk menyediakan makanan ternak tersebut.

Kelebihan rumput kolonjono adalah batangnya yang tumbuh tinggi, namun akan keras ketika mulai tua dan kurang disukai kambing. Kelebihan rumput odot adalah batangnya yg akan tetap akan dimakan kambing meskipun tanpa tanpa dicacah.

Gambar rumput kolonjono di musim kemarau :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Gambar rumput odot :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Selain rumput tersebut yang dapat ditanam, bisa juga jenis HMT berupa ramban legumenosa yang lebih disukai kambing. Adapaun saran kami adalah jenis indigofera yang dapat ditanam dari bijinya, ternyata jenis tanaman ini tumbuh sangat cepat sekali dan mempunyai protein kasar sekitar 23 %, bahkan sudah bisa dipanen 4 sd 5 bulan setelah semai. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah dan bahkan juga di dataran tinggi sekalipun, jadi jenis tanaman ini kami rekomendasikan untuk dijadikan sebagai sumber pakan ternak yang bermutu tinggi.

Gambar tanaman indigofera 7 bulan setelah semai :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Gambar daun indigofera :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Tanaman selanjutnya yang bisa ditanam adalah gamal. Gamal/klereside adalah tanaman yang bisa ditanam dengan menancapkan batangnya yang sudah keras dan tua ke dalam tanah tanpa perlakuan khusus. Tanaman ini selain sebagai sumber pakan ternak, bisa juga membantu mengurangi parasit dalam perut kambing, bahkan terbukti bisa dijadikan sebagai obat untuk penyakit kulit pada kambing seperti kudis/scabies.

Gambar tanaman gamal/klereside:

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Gambar daun gamal:

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Sekilas daun indigofera akan tampak sama, namun karakteristik keduanya berbeda, daun indigofera cenderung lebih alot/liat dibanding gamal dan protein kasarnya(PK) juga beda, PK gamal lebih rendah dibanding indigofera.

Tanaman berikutnya adalah kaliandra. Tanaman ini mempunyai batang yang lebih keras dibanding indigofera dan gamal, sehingga pertumbuhannya pun lebih lambat dibanding kedua jenis tanaman tadi. Daunnya cenderung lebih kecil namun banyak, jarak pangkas/panen daunnya juga lebih lama. Jenis tanaman ini bisa dibudidayakan untuk lebih menambah lebih banyaknya jenis makanan ternak kambing kita , selain karena daun ini adalah daun yang paling disukai ternak di kandang kambing , baik kambing jantan betina dan bahkan anak-anak kambing(cempe) yang baru berumur 1 bulanpun sangat suka memakan daun ini. Orang jawa bilang, kambing kalau dikasih makan daun kaliandra meskipun jumlahnya tidajk terlalu banyak akan "ayem" atau tidak mengembek minta makan terus.

baca juga 

Gambar tanaman kaliandra :


http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html
Gambar daun kaliandra :

http://tipspetani.blogspot.com/2017/10/panduan-lengkap-persiapan-untuk.html

Dari sekian banyaknya sumber pakan ternak, rumput memang mempunyai produkifitas yang lebih tinggi dibanding tanaman legumenosa tadi. Akan tetapi sumber pakan dari daun/ramban mempunyai pohon yang lebih toleransi terhadap kekeringan, Maknanya rumput akan mempunyai produkifitas lebih banyak dibanding ramban, namun di musim kemarau ramban akan mempunyai produktifitas yang lebih.

Selain berbagai macam hijaun makanan ternak tersebut diatas, masih banyak jenis sumber HMT yang lain seperti daun waru, sengonlaut(albasia),mindi, metir(bendara),mahoni, dan masih banyak lagi. Asalkan daun tersebut tidak beracun dan bergetah banyak, maka bisa dijadikan sumber HMT, apabila di suatu daerah ada satu jenis tanaman yang belum dikenal dan mau dijadikan sumber pakan ternak, maka coba dikasihkan ke salah satu ternak dewasa dahulu dengan melayukan dan dicampur dengan daun yang lainnya. Apabila ternak mau makan dan tidak menunjukkan reaksi apapun seperti kembung maupun keracunan, maka jenis tanaman tersebut bisa diberikan ke semua ternak. Tapi alangkah baiknya apabila ragu, lebih baik jangan dikasihkan ke ternak.
Buah mangga buah kedongdong, kalao artikelnya bermanfaat tolong dishare dong....
baca juga

Artikel Terkait